Salah Satu Pelaku Penembakan Tokoh Agama di Tangerang Mengenakan Jaket Ojol Saat Beraksi
Peristiwa penembakan di Kunciran, Pinang, Tangerang Banten menyebabkan seorang tokoh agama setempat meminggal dunia. Korbannya disebut bernama Armand (39) seorang ustaz. Armand ditembak di depan kediaman rumah korban, di Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (18/9/2021).
Dari hasil penyelidikan kepolisian, diduga ada dua pelaku yang terlibat dalam penembakan itu. "Ada dua pelaku yang sedang kami kejar dalam kasus ini," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Bonar Pakpahan kepada Wartakotaljve.com, Minggu (19/9/2021). Kedua pelaku itu katanya menggunakan sepeda motor.
Dan satu pelaku memakai jaket ojek online. "Jadi sudah ada titik terang," ucapnya. Setelah melancarkan aksinya kedua pelaku langsung melarikan diri.
Mereka kabur ke arah Jalan Raya Pinang Kunciran. "Korban juga sudah dilakukan autopsi," kata Bonar. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan bahwa peristiwa penembakan misterius itu terjadi Sabtu (18/9/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
"Berdasarkan keterangan, saksi mendengar adanya bunyi letusan senjata. Kemudian, melihat ada korban yang tergeletak dengan kondisi tertembak di daerah Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang," kata Yusri dihubungi Minggu (19/9/2021). Korban sempat dibawa ke rumah sakit usai terkena luka tembak, namun naas nyawanya tak tertolong.
Yusri berujar bahwa saat ini kasus tersebut diselidiki oleh Polresta Tangerang Kota dan Polda Metro Jaya. Pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan lakukan olah TKP bersama Laboratorium Forensik. Di lokasi penembakan kata Yusri ditemukan proyektil peluru.
Polisi juga telah minta keterangan saksi saksi. "Sekarang kami lagi menunggu hasil otopsi dari rumah sakit kemudian hasil laboratorium forensik terkait proyektil. Karena memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari Labfor," terangnya.
Selain itu polisi juga analisis CCTV di sekitar TKP penembakan. Kata Yusri, saat peristiwa itu terjadi keadaan di TKP sudah mulai gelap karena pukul 18.30 WIB. (Andika Panduwinata)